29 Maret 2011

Service Center Saja Alot, Apalagi Minta Bangun Pabrik BlackBerry?


Pemerintah sepertinya sadar diri untuk tidak menuntut pembangunan pabrik BlackBerry di Indonesia, mengikuti India. Meminta Research In Motion (RIM) untuk bangun service center BlackBerry saja butuh perjuangan, apalagi meminta bangun pabrik?
Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S. Dewa Broto mengakui, jika dalam melakukan negosiasi dengan RIM, pemerintah butuh perjuangan yang alot. Kini, setelah melihat India berpeluang memiliki pabrik BlackBerry, Indonesia pun tak mau latah melayangkan tuntutan serupa.

"Percayalah Kominfo tidak bakal seheboh itu, komitmen di antara RIM dengan Indonesia yang dahulu masih terus berlangsung. Kita tidak ada rencana untuk menuntut pembangunan pabrik BlackBerry seperti di India," jelasnya.

RIM saat ini memang masih menyisakan 4 komitmen kepada Indonesia. Yakni terkait pembangunan 40 service center, sensor internet BlackBerry, penyadapan, serta pembangunan network agregator. 

Keempat komitmen tersebut saja belum sepenuhnya dijalankan RIM, dan masih akan dikejar Kominfo dengan deadline hingga akhir 2011. "Menagih 4 komitmen itu saja butuh perjuangan, apalagi meminta bangun pabrik BlackBerry," tukas Gatot.

Sebab, menurutnya, pembangunan pabrik bukanlah hal sepele. Namun menyangkut investasi yang sangat besar dan kepastian hukum serta investasi di Tanah Air. Selain itu, ini soal kepercayaan dan latar belakangan kepentingan tiap negara.

Pun demikian, pemerintah tidak mau menutup kemungkinan dan harapan. Jika tiba-tiba RIM sendiri yang datang lalu menawarkan ingin membangun pabrik, pemerintah siap membuka tangannya.

"Misalnya ketika kita menagih service center BlackBerry, awalnya kita hanya minta satu unit. Tiba-tiba RIM menawarkan 40 unit, yang tentu saja kita terima dan akan terus kejar implementasinya," tandas Gatot.

Sebelumnya, pabrik RIM di India dikatakan bisa membuat Negeri Bollywood itu menjadi pusat ekspor perangkat BlackBerry ke wilayah lain.

RIM menolak menyebut berapa besar investasi yang akan mereka tanamkan. Namun diperkirakan, investasi awal pembuatan pabrik berkisar USD 150 sampai USD 250 juta. Petinggi RIM dilaporkan bakal mengunjungi wilayah Chennai, Mumbai dan Delhi untuk mengidentifikasi lokasi pembuatan pabrik. (sumber)

PERPUSTAKAAN

Informasi Kontak
Jl. Racing Center II No.25
Karampuang
Kec. Pankukang
Makassar 90234
0411-4660084

Waktu Berkunjung:
Senin - Jumat :
Buka : 09.00
Tutup : 16.00


 

MEDIA CENTRE

BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA MAKASSAR Copyright @2010