BUMN Pembuat Film Si Unyil Dititipkan ke Tifatul

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menitipkan produsen serial 'Si Unyil' yaitu PT Produksi Film Negara (PFN) kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo). Pemerintah berharap PFN bisa banyak mendapat pekerjaan di 'majikan' barunya tersebut.

Menurut Menteri BUMN Mustafa Abubakar, selama ini PFN menjadi salah satu BUMN yang mati suri, masih hidup namun sudah tidak berkinerja sebaik sebelumnya.

"Nanti PFN akan menjadi bagian dari Kementeria Kominfo. Kita berharap, PFN bisa mendapat lebih banyak job dengan arahan dari Menteri Kominfo (Tifatul Sembiring)," katanya saat berkunjung ke kantor detikcom, Warung Buncit, Jakarta, Kamis (24/2/2011).

PFN selaku produsen film Si Unyil yang terkenal di era 80-an itu saat ini sudah tidak memproduksi film sama sekali dan hanya memiliki aset sebesar Rp 31 miliar. Selain 'Si Unyil' PFN juga pernah memproduksi film 'Pengkhianatan Gerakan 30 September' atau lebih dikenal dengan G 30 S PKI.

Selain PFN, pemerintah juga berniat untuk menitipkan PT Balai Pustaka (Persero) kepada Departemen Pendidikan. Tujuannya sama, agar BUMN penerbit buku itu bisa kembali 'hidup'.

"Zaman dahulu Balai Pustaka itu luar biasa sekali, tapi sekarang merana. Kita berencana untuk menjadikan BLU dan diberi job dari Diknas. Tidak usah jadi
komersil, asal bisa bawa misi pendidikan sudah bagus," tambahnya.

Dua langkah di atas, menurut Mustafa, merupakan salah satu langkah untuk penyehatan dan perampingan jumlah perusahaan pelat merah. Saat ini, ada total 142 BUMN. Tahun 2014 nanti, target pemerintah hanya akan ada 78 BUMN.

Langkah lain yang dilakukan pemeritah dalam mengejar target tersebut antara lain melalui pembentukan induk usaha atau holding di BUMN sektor serupa, merger dan akuisisi. (sumber)